KUNJUNGAN
LAPANGAN
BIMBINGAN DAN KONSELING(KEAGAMAAN)
“Proses Bimbingan dan Konseling di SMAN 1 Pematang Karau”
Dosen: Gazalirahman, S. Pd.I., M. AP
Oleh:
M. Arif Susanto (12.111.00617)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM AL-MA’ARIF BUNTOK
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2014
/ 2015
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan tidak mungkin kita
akan terlepas dari yang namanya masalah, karena masalah itu merupakan
bagian dari hidup kita. Jadi yang menjadi persoalan bukanlah bagaimana cara kita
menghindari masalah yang akan terjadi
dalam kehidupan kita tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk
menghadapi masalah yang akan kita hadapi. Maka dari itu kita di tuntut untuk
mencari ilmu yang lebih banyak lagi untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi
masalah yang akan muncul kemudian. Karena pada hakekatnya orang yang mempunyai
ilmu dan orang yang tidak mempunyai ilmu
akan tetap mempunyai masalah, tetapi yang membedakan antara mereka adalah
bagaimana seseorang tersebut dalam menghadapi dan melihat permasalahannya
tersebut berdasarkan keadaan ilmunya masing-masing.
KUNJUNGAN LAPANGAN KE-SMAN 1 PEMATANG KARAU
A.
Gambaran
Sekolah
SMAN 1 Pematang Karau adalah Sekolah yang berdiri pada tahun 2002
yang pada saat itu belum mempunyai gedung sendiri tetapi masih numpang atau
bertempat di SMPN 1 Pematang Karau. Seiring berjalannya waktu pada tahun 2005
SMA ini baru diresmikan menjadi negeri dan mempunyai lokasi sendiri yaitu tepatnya di jalan Ampah-Buntok 16 km di desa
bambulung baru kecamatan pematang karau kabupaten barito timur.
SMAN 1 Pematang karau kini mempunyai 23 orang pendidik yang 17
diantaranya adalah PNS dan yang 6 lainnya yaitu tenaga honorer serta mempunyai
siswa berjumlah 130 siswa. Sedangkan jumlah gedungnya yaitu 6 gedung dengan 12
ruangan, 7 ruangan digunakan untuk ruang kelas dan yang lainnya digunakan
sebagai ruang guru, perpustakaan, uks, tata usaha dan laboratorium. Pada saat
ini SMAN 1 Pematang Karau mempunyai 2 jurusan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial.
B.
Latar
Belakang Siswa dan Orang Tua
Jumlah siswa SMAN 1 Pematang Karau sebanyak 130 orang siswa, yang
secara umum pendapatan orang tuanya yaitu dari perkebunan karet, sebagai karyawan
perusahaan sawit dan sebagian kecil yaitu PNS. Agama peserta didiknya yaitu
sekitar 45% beragama Islam dan 65% Kristen. Secara umum pendapatan orang tua
siswa tergolong cukup atau mampu.
Masyarakat sekitar sekolah didominasi dari kalangan suku dayak
manyan dan orang banjar dengan pekerjaan pekebun karet dan berjualan di toko
serta PNS. Masyarakat sekitar cukup mendukung adanya pembelajaran di sekolah, mereka
hidup dengan sejahtera dan damai.
C.
Profil
Konselor
Nama : Seven, S.Pd
Tempat, tanggal lahir :
Dorong, 12 Desember 1982
Alamat :
Ja’ar RT 08 Kec. Dusun Timur Kab.Barito Timur
Jenis kelamin :
Perempuan
Agama :
Katolik
Status : Sudah Menikah
Pendidikan : S1 UNISKA Banjarmasin
Pekerjaan : PNS
D.
Problem
dan Alternatif Solusi
Klien yang dihadapi oleh konselor bermacam-macam masalahnya dan
tingkat penyelesaiannyapun berbeda-beda namun dalam hal ini yang sering
dikeluhkan oleh klien yaitu masalah belajar dan kenalakan remaja. Kliennya pun
berbeda-beda, ada yang perempuan dan ada yang laki-laki tetapi biasanya
didominasi oleh siswa laki-laki. Adapun masalah yang di hadapi oleh konselor,
diantaranya adalah:
1.
Ada salah satu dari siswanya yaitu seorang
laki-laki berkelahi dengan temannya. Setelah ditelusuri ternyata penyebab mereka
berkelahi yaitu merebutkan seorang cewek. Masing-masing mereka tidak mau
mengalah satu sama lain hingga akhirnya mereka menghadap ke konselor yang dalam
hal ini yaitu bernama ibu Seven. Alternatif yang diberikan oleh konselor yaitu
memberi nasihat kepada keduanya bahwasanya perjalanan hidup mereka masih
panjang, masih banyak yang harus mereka kerjakan untuk menggapai cita-cita yang
mereka inginkan, jangan sampai cuma gara-gara masalah pacar seperti ini aja
sampai merusak kehidupan mereka. Konselor juga memberi pengarahan kepada
keduanya bahwa mereka sekolah disini yaitu tujuannya bukan untuk mencari pacar,
tetapi untuk menuntut ilmu yang nantinya akan digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan juga untuk menyongsong kehidupan masa depan. Dan konselor juga
manasihati mereka bahwasanya dibalik mereka bisa sekolah atau menuntut ilmu di
sekolah ini yaitu berkat perjuangan orang tua mereka, yang mana mereka tanpa
henti-hentinya dalam setiap harinya mencari rezeki untuk kebutuhan mereka, baik
itu kebutuhan di rumah maupun di sekolah, konselor menegaskan kepada mereka
jangan sampai gara-gara masalah yang sepele seperti ini mereka akan
mengecewakan orang tuanya masing-masing. Setelah diberikan penjelasan konselor
meminta agar mereka saling meminta maaf dan berjanji agar kejadian seperti ini
tidak akan terulang lagi. Dan keduanya pun menjalin pertemanan seperti biasa.
2.
Masalah
selanjutnya yang ditangani oleh konselor yaitu siswa yang suka membolos pada jam pelajaran
sekolah, disebabkan karena dia tidak menyukai mata pelajaran pada jam itu dan
tidak menguasai pelajaran itu. Kemudia yang biasa mereka lakukan ketika
membolos biasanya berkumpul dengan temannya yang lain di suatu tempat untuk
nongkrong sambil merokok. Solusi yang diberikan konselor yaitu memberi nasihat
seperti di atas dan juga untuk mengatasi
kemalasan belajar pelajaran yang tidak disukainya yaitu menerangkan pentingnya
pelajaran tersebut dalam kehidupan dan menerangkan bahwa semua mata pelajaran
sebenarnya semuanya menyenangkan. Hanya saja anggapan kita mulai awal bahwa
pelajaran ini sulit membuat pelajaran tersebut sulit beneran, jadi pesan dari
konselor yaitu mulailah sedikit demi sedikit menyukai pelajaran yang kita
anggap sulit dan selalu mengisi hari-hari dengan kebiasaan yang selalu positif.
E.
Analisis
Dari masalah-masalah klien di atas pada umumnya yaitu
masalah-masalah yang memang sering terjadi pada anak-anak masa remaja yang
dalam hal ini mereka sedang mencari jati dirinya masing-masing. Oleh sebab itu
dalam hal ini peran guru sebagai orang tua di sekolah dan peran orang tuanya
sendiri di rumah sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa atau kepribadian
anak didik. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
عَن إِبنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ قَالَ: رَسُولُ اللهِ صَلَّي اللهُ
عَلَيهِ وَسَلَّمَ: كُلُّكُم مَسعُلٌ عَن رَعِيَّتِهِ: فَالإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ
مَسعلً عَن رَعٍيَّتِهِ, وَالرَّجُلُ رَاعٍ فٍي أَهلِهِ وَهُوَ مَسؤُلَ عَن
رَعِيَّتِهِ, وَالمَرأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيتِ زَوجِهَاوَهِيَ مَسؤُلَةٌ عَن
رَعِيَّتِهَا, وَالخَادِمُ رَاعٍ فٍي مَالَ أبِيهِ وَهُوَ مَسؤُلٌ عَن رَعِيَّتِهِ
فَكُلُّكُم رَاعٍ وَكُلُّكُم مَسؤُلٌ عَن رَعِيَّتِهِ(حديث صحيح رواه الخمسه)
“Setiap kamu bertanggung jawab atas
kepemimipinanya: maka seorang imam adalah pemimpin dan dia bertanggung jawab
atas kepemimpinanya, seorang laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan
dia bertanggung jawab atas kepemimpinanya, perempuan adalah pemimpin di rumah
suaminya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya,pembantu adalah
peminpin/penanggung jawab terhadap harta tuanya dan dia bertanggung jawab atas
kepimimpinanya, seorang anak adalah pemimpin terhadap harta ayahnya dan dia
bertanggung jawab atas kepemimpinanya, maka setiap kamu adalah pemimpin dan
setiap kamu bertanggung jawab atas kepemimpinannya”.
Dalam hadits dijelaskan bahwa setiap orang adalah
pemimpin, begitu juga guru dan juga orang tua, dan setiap pemimpin harus
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Oleh sebab itu guru dan orang tua
mempunyai tanggung jawab penting dalam kepemimpinannya yang salah satunya yaitu
memberi pendidikan terhadap anak didiknya.
Begitu juga peserta didik itu sendiri adalah
pemimpin untuk dirinya sendiri maka dari itu peserta didik harus berbuat
semaksimal mungkin untuk dirinya agar selalu melakukan hal-hal yang positif dan
tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri.
F.
Simpulan
Pada
dasarnya setiap masalah pasti ada solusinya seperti yang difirmankan Allah Q.S
Al-Inshirah (94) : 6.
Artinya: “sesungguhnya beserta
kesulitan itu ada kemudahan”.
Tergantung sikap kita dalam memandang
masalah itu seperti apa. Maka dari itu teruslah berusaha dan berdo’a kepada
Allah dalam mengahadapi suatu masalah dalam kehidupan kita sehari-hari.
G.
Lampiran-lampiran