Selasa, 24 Februari 2015

Penelitian proses BK di SMAN1 PEMATANG KARAU



KUNJUNGAN LAPANGAN
BIMBINGAN DAN KONSELING(KEAGAMAAN)
“Proses Bimbingan dan Konseling di SMAN 1 Pematang Karau”


Dosen: Gazalirahman, S. Pd.I., M. AP
    




Oleh:
M. Arif Susanto (12.111.00617)







SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MA’ARIF BUNTOK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015


PENDAHULUAN

Dalam kehidupan tidak mungkin kita  akan terlepas dari yang namanya masalah, karena masalah itu merupakan bagian dari hidup kita. Jadi yang menjadi persoalan bukanlah bagaimana cara kita menghindari masalah yang akan terjadi  dalam kehidupan kita tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah yang akan kita hadapi. Maka dari itu kita di tuntut untuk mencari ilmu yang lebih banyak lagi untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masalah yang akan muncul kemudian. Karena pada hakekatnya orang yang mempunyai ilmu dan orang yang  tidak mempunyai ilmu akan tetap mempunyai masalah, tetapi yang membedakan antara mereka adalah bagaimana seseorang tersebut dalam menghadapi dan melihat permasalahannya tersebut berdasarkan keadaan ilmunya masing-masing.







KUNJUNGAN LAPANGAN KE-SMAN 1 PEMATANG KARAU

A.      Gambaran Sekolah
SMAN 1 Pematang Karau adalah Sekolah yang berdiri pada tahun 2002 yang pada saat itu belum mempunyai gedung sendiri tetapi masih numpang atau bertempat di SMPN 1 Pematang Karau. Seiring berjalannya waktu pada tahun 2005 SMA ini baru diresmikan menjadi negeri dan mempunyai lokasi sendiri yaitu  tepatnya di jalan Ampah-Buntok 16 km di desa bambulung baru kecamatan pematang karau kabupaten barito timur.
SMAN 1 Pematang karau kini mempunyai 23 orang pendidik yang 17 diantaranya adalah PNS dan yang 6 lainnya yaitu tenaga honorer serta mempunyai siswa berjumlah 130 siswa. Sedangkan jumlah gedungnya yaitu 6 gedung dengan 12 ruangan, 7 ruangan digunakan untuk ruang kelas dan yang lainnya digunakan sebagai ruang guru, perpustakaan, uks, tata usaha dan laboratorium. Pada saat ini SMAN 1 Pematang Karau mempunyai 2 jurusan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu  Pengetahuan Sosial.

B.       Latar Belakang Siswa dan Orang Tua
Jumlah siswa SMAN 1 Pematang Karau sebanyak 130 orang siswa, yang secara umum pendapatan orang tuanya yaitu dari perkebunan karet, sebagai karyawan perusahaan sawit dan sebagian kecil yaitu PNS. Agama peserta didiknya yaitu sekitar 45% beragama Islam dan 65% Kristen. Secara umum pendapatan orang tua siswa tergolong cukup atau mampu.
Masyarakat sekitar sekolah didominasi dari kalangan suku dayak manyan dan orang banjar dengan pekerjaan pekebun karet dan berjualan di toko serta PNS. Masyarakat sekitar cukup mendukung adanya pembelajaran di sekolah, mereka hidup dengan sejahtera dan damai.

C.      Profil Konselor
Nama                                       : Seven, S.Pd
Tempat, tanggal lahir              : Dorong, 12 Desember 1982
Alamat                                     : Ja’ar RT 08 Kec. Dusun Timur Kab.Barito Timur
Jenis kelamin                           : Perempuan
Agama                                     : Katolik
Status                                      : Sudah Menikah
Pendidikan                              : S1 UNISKA Banjarmasin
Pekerjaan                                 : PNS


D.      Problem dan Alternatif Solusi
Klien yang dihadapi oleh konselor bermacam-macam masalahnya dan tingkat penyelesaiannyapun berbeda-beda namun dalam hal ini yang sering dikeluhkan oleh klien yaitu masalah belajar dan kenalakan remaja. Kliennya pun berbeda-beda, ada yang perempuan dan ada yang laki-laki tetapi biasanya didominasi oleh siswa laki-laki. Adapun masalah yang di hadapi oleh konselor, diantaranya adalah:
1.       Ada salah satu dari siswanya yaitu seorang laki-laki berkelahi dengan temannya. Setelah ditelusuri ternyata penyebab mereka berkelahi yaitu merebutkan seorang cewek. Masing-masing mereka tidak mau mengalah satu sama lain hingga akhirnya mereka menghadap ke konselor yang dalam hal ini yaitu bernama ibu Seven. Alternatif yang diberikan oleh konselor yaitu memberi nasihat kepada keduanya bahwasanya perjalanan hidup mereka masih panjang, masih banyak yang harus mereka kerjakan untuk menggapai cita-cita yang mereka inginkan, jangan sampai cuma gara-gara masalah pacar seperti ini aja sampai merusak kehidupan mereka. Konselor juga memberi pengarahan kepada keduanya bahwa mereka sekolah disini yaitu tujuannya bukan untuk mencari pacar, tetapi untuk menuntut ilmu yang nantinya akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga untuk menyongsong kehidupan masa depan. Dan konselor juga manasihati mereka bahwasanya dibalik mereka bisa sekolah atau menuntut ilmu di sekolah ini yaitu berkat perjuangan orang tua mereka, yang mana mereka tanpa henti-hentinya dalam setiap harinya mencari rezeki untuk kebutuhan mereka, baik itu kebutuhan di rumah maupun di sekolah, konselor menegaskan kepada mereka jangan sampai gara-gara masalah yang sepele seperti ini mereka akan mengecewakan orang tuanya masing-masing. Setelah diberikan penjelasan konselor meminta agar mereka saling meminta maaf dan berjanji agar kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Dan keduanya pun menjalin pertemanan seperti biasa.
2.      Masalah selanjutnya yang ditangani oleh konselor yaitu siswa  yang suka membolos pada jam pelajaran sekolah, disebabkan karena dia tidak menyukai mata pelajaran pada jam itu dan tidak menguasai pelajaran itu. Kemudia yang biasa mereka lakukan ketika membolos biasanya berkumpul dengan temannya yang lain di suatu tempat untuk nongkrong sambil merokok. Solusi yang diberikan konselor yaitu memberi nasihat seperti di  atas dan juga untuk mengatasi kemalasan belajar pelajaran yang tidak disukainya yaitu menerangkan pentingnya pelajaran tersebut dalam kehidupan dan menerangkan bahwa semua mata pelajaran sebenarnya semuanya menyenangkan. Hanya saja anggapan kita mulai awal bahwa pelajaran ini sulit membuat pelajaran tersebut sulit beneran, jadi pesan dari konselor yaitu mulailah sedikit demi sedikit menyukai pelajaran yang kita anggap sulit dan selalu mengisi hari-hari dengan kebiasaan yang selalu positif.


E.       Analisis
Dari masalah-masalah klien di atas pada umumnya yaitu masalah-masalah yang memang sering terjadi pada anak-anak masa remaja yang dalam hal ini mereka sedang mencari jati dirinya masing-masing. Oleh sebab itu dalam hal ini peran guru sebagai orang tua di sekolah dan peran orang tuanya sendiri di rumah sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa atau kepribadian anak didik. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
عَن إِبنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ قَالَ: رَسُولُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: كُلُّكُم مَسعُلٌ عَن رَعِيَّتِهِ: فَالإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسعلً عَن رَعٍيَّتِهِ, وَالرَّجُلُ رَاعٍ فٍي أَهلِهِ وَهُوَ مَسؤُلَ عَن رَعِيَّتِهِ, وَالمَرأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيتِ زَوجِهَاوَهِيَ مَسؤُلَةٌ عَن رَعِيَّتِهَا, وَالخَادِمُ رَاعٍ فٍي مَالَ أبِيهِ وَهُوَ مَسؤُلٌ عَن رَعِيَّتِهِ فَكُلُّكُم رَاعٍ وَكُلُّكُم مَسؤُلٌ عَن رَعِيَّتِهِ(حديث صحيح رواه الخمسه)
“Setiap kamu bertanggung jawab atas kepemimipinanya: maka seorang imam adalah pemimpin dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinanya, seorang laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinanya, perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya,pembantu adalah peminpin/penanggung jawab terhadap harta tuanya dan dia bertanggung jawab atas kepimimpinanya, seorang anak adalah pemimpin terhadap harta ayahnya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinanya, maka setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggung jawab atas kepemimpinannya”.
Dalam hadits dijelaskan bahwa setiap orang adalah pemimpin, begitu juga guru dan juga orang tua, dan setiap pemimpin harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Oleh sebab itu guru dan orang tua mempunyai tanggung jawab penting dalam kepemimpinannya yang salah satunya yaitu memberi pendidikan terhadap anak didiknya.
Begitu juga peserta didik itu sendiri adalah pemimpin untuk dirinya sendiri maka dari itu peserta didik harus berbuat semaksimal mungkin untuk dirinya agar selalu melakukan hal-hal yang positif dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri.

F.       Simpulan
Pada dasarnya setiap masalah pasti ada solusinya seperti yang difirmankan Allah Q.S Al-Inshirah (94) : 6.
Artinya: “sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan”.
Tergantung sikap kita dalam memandang masalah itu seperti apa. Maka dari itu teruslah berusaha dan berdo’a kepada Allah dalam mengahadapi suatu masalah dalam kehidupan kita sehari-hari.




G.    Lampiran-lampiran